Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 16 Januari 2020

Memendam Cinta Berbuah Pahala dan Syahid

| MEMENDAM CINTA
BERBUAH PAHALA DAN SYAHID

#nu_muda #nu_milenial
 
Berbahagialah yang sedang di mabuk asmara namun tidak kesampaian mengungkapkannya, karena itu merupakan tindakan mulia yang mengantarkan kita pada drajad syahid ahiroh jika karena hal itu ajal sampai menjemput kita.

قوله: (والميت عشقا) ولو الأمرد إن عف وكتم ولو عن نظر محرم. بجيرمي على الخطيب.

Namun ada ulama yang menyampaikan beberapa syarat:

1. Terhindar dari rasa yang negatif
2. Memendamnya
3. Yang di cintai harus obyek yang diperkenankan secara syariat
4. Tidak kesampaian keinginannya

 وعبارة أج: والميت عشقا أي بشرط العفة والكتمان وإمكان إباحة المعشوق شرعا وتعذر الوصول إليه، وخرج عشق الأمرد لأنه لا يمكن إباحته فعشقه معصية فلا ينال به درجة الشهادة؛ . بجيرمي على الخطيب.

Jadi jika ada sekelompok orang yang mengatakan nikah sejenis di perbolehkan karena beralasan cinta adalah anugerah yang penting tidak bertindak hubungan intim sejenis maka ini sangat jauh dari ketentuan legalitas syariat.

KAMUS :
1. Syahid akhiroh adalah, keunggulan drajad di banding status kematian yang lain namun di bawah syahid dunya akhiroh. Hukum merawatnya sama dengan jenazah pada umumnya.

ومعنى كونه شهيد الآخرة أن له رتبة فيها زائدة على غيره لكن الظاهر أنها لا تبلغ رتبة شهيد المعركة.

2. Rasa cinta yang di maksud di atas jika cintanya merupakan pilihan (ikhtiyary) bukan spontanitas yang tidak mampu dihindari (dlorury). Jika dlorury maka meski obyeknya tidak legal maka tetap syahid dengan syarat iffah dan memendamnya.

وينبغي حمله على عشق اختياري فلو كان اضطراريا مع العفة والكتمان فالوجه حصول الشهادة ق ل. 

3. Maksud terhindar dr rasa negatif (iffah) adalah, andai tidak mampu menahannya maka akan terjadi perbuatan yang keji dan negatif.

 قال ع ش على م ر: معنى العفة أن لا يكون في نفسه إذا اختلى به يحصل بينهما فاحشة.

4. Maksud memendam rasa adalah, tidak disampaikan kepada siapapun meski kepada orang yang terdekat dengannya.

والكتمان أن لا يذكر ما به لأحد ولو لمحبوبه

Referensi : Kitab Al-Bujairomi alal khotib

والله اعلم بالصوب

• NU Milenial NU Muda | Nahdliyin Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar Anda Di sini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...